ah sudahlah, bukan urusanku juga. Aku menerima lamarannya setelah bergumul beberapa hari. Bokep Thailand ”Ouh… auw… Pak…terussshhh” racau Eva semakin nyaring. “Pokoknya seru deh…santai aja Non!” katanyaAku berusaha melepaskan diri namun ikatannya membuat tubuhku tak berdaya, apa lagi dengan kedua kakiku yang diikat dengan seatbelt mobil. Tangan kanan Pak Oskar bergerak melepaskan tali yang mengikat bra-ku. Tangannya segera kembali menggerayangi kedua payudaraku, yang satu lagi mengelusi paha dan pantatku. Makin lama gerakan jari-jari Pak Oskar makin kencang. Mereka begitu larutnya dalam hawa nafsu sampai tak sadar sedang kuintip. Aku ingin berlari secepat mungkin ke arah pintu, namun kedua kakiku sudah terkulai lemas, rasanya tak sanggup lagi. Jangan Pak… Jangan pake gituan…sakit!”
Nampaknya ia tidak mengindahkan seruanku, jari tangannya yang satu terus melebarkan bibir vaginaku, sedang yang satunya terus mendorong tongkat untuk masuk. Oohh.. Saat itu kami berdua kembali bercumbu secara menyamping. Mendengar eranganku, lidahnya semakin menggelitik lubang telinga kananku. Semenjak kejadian malam itu, kami sempat terlibat ML beberapa kali lagi, apalagi saat aku sedang sendirian.




















