Kelentitnya nampak ngaceng mengeras menunggu lumatan lidahnya. Surti dan Pakde Sastro yakin bahwa Bude maupun Iding pasti cemas pada mereka yang tertahan hujan ini. XNXX Bokep Demikian juga Pakde Marto. Dan dengan jambakan tangannya pada rambut Pakde Marto, bak kuda betina yang lepas dari kandangnya Surti memacu seluruh saraf-saraf pekanya. Sebagai petani yang telah terbiasa denagn kejadian semacam ini dengan enteng Pakde Marto membabat daun pisang yang lebar untuk mereka gunakan sebagai payung guna sedikit mengurangi terpaan air hujan yang jatuh di wajah mereka yang menghambat pandangan mata.Sambil memanggul cangkulnya Pakde Marto merangkul bahu Surti erat-erat agar payung daun pisangnya benar-benar bisa melindungi mereka. Surti menggeliatkan tubuhnya minta agar Pakde-nya cepat merangkulnya.Pakde Marto sendiri langsung memeluki dada Surti. Pada awalnya hal itu tidak mempengaruhi Pakde, tetapi hawa dingin yang menyertai hujan itu ternyata mendatangkan gelisah di hatinya. Sementara itu tak bisa diharapkan akan ada orang lewat sawah ini dalam keadaan hujan macam begini. Surti memandang kaos oblong Pakde-nya yang basah kuyup lengket di tubuhnya dan menunjukkan bayangan dadanya




















