Aku bergetar menahan geli dan rangsangan yang hebat.Otot-otot badan dan kakiku terasa kaku semua. Bokep Hot Napas kita yang mendengus-dengus bersahut-sahutan bersaing dgn lagu house music yang memenuhi ruangan.Martin meneruskan aksinya sambil melepas pakaianku satu persatu hingga aku telanjang bulat. Kurebut remote ac dari tangannya dan ku setel dgn temperatur paling rendah. Lagipula ini masih jam 3 pagi.Setelah setengah jam kami putar-putar kota, akhirnya kami sampai di daerah sekitar rumah Martin. Aku terhanyut lagi dalam permainan lidahnya.Aku orgasme untuk yang kedua kalinya. Kemaluanku yang basah semakin memudahkan penis Martin bergesekan diantar bibir kemaluanku. Kutarik tangannya dan kuajak dia goyang lagi. Dia mengucapkan kata-kata itu dgn mata berbinar-binar sehingga membuatku tersanjung. Aku malu sekali ketika orgasme dihadapannya. Setelah itu turun lagi melewati pusar dan bulu kemaluanku. Ada setitik firasat bahwa itu adalah ketika terakhir aku bersamanya. Ketika kubuka mataku, dia memandangku sambil tersenyum nakal. Aku menatap sayu pada Martin.“Kenapa aku tidak tahu kalau ML seenak ini?
