Tubuh kami berdua sudah bermandikan keringat dari ujung rambut ke ujung kaki.Hmm begitu indahnya guruku.. Tolong betulin, ya.. Bokep Asia Kemudian aku pindah ke kamar sebelah.Aku juga tak bisa menemukan kabel yang lecet. Apalagi setelah dadaku menempel erat pada payudaranya yang berukuran tidak begitu besar namun bentuknya indah dan kencang.Dan tak ayal lagi, penisku pun mulai berdiri mengencang. Aku terhempas ke atas sofa di samping Mbak Putri. Baru aku tahu, ternyata sebandel-bandelnya Mbak Putri, ternyata guru sekolahku itu masih sanggup memelihara kehormatannya. Nafsu birahi yang menggelora nampaknya semakin menenggelamkan kami berdua, sehingga membuat kami melupakan hubungan kami sebagai guru-murid.“Aaauuhh.. Nanti keburu mahrib.”Aku hanya menuruti segala permintaannya. Dengan segera kuremas-remas bagian tubuh yang sensitif tersebut.“Aaah.. Apa jadinya nanti jika aku sampai menyetubuhinya? Kemudian pindah ke kamar lain lagi, sampai akhirnya aku harus meneliti kamar tidur Mbak Putri sendiri, sebuah kamar yang dipenuhi dengan aneka lukisan sensual.Celakanya lagi, ketika hari telah gelap, aku belum bisa menemukan kabel yang rusak.
