“Tuh.. Bokepindo “Wah.. “Emm… OK jadi!” jawabku mantap. “Itu namanya cairan kenikmatan sayang…” jawabku enteng. Di dalam ruang ganti kami pun segera meletakkan tas kami dan segera melepas baju, Yayangku ganti baju terlebih dahulu. “Ayolah Sayang… puaskan aku…”
Ia pun menungging dengan seksinya, terlihat lubang kemaluannya merekah, menarik untuk ditusuk. “Andraaa… apa-apaan kau ini ha!” hardiknya, aku terkejut dan langsung mengambil selimut untuk menutupi batangan kerasku yang menjulang. Kemudian kulepaskan branya. Di dalam ruang ganti kami pun segera meletakkan tas kami dan segera melepas baju, Yayangku ganti baju terlebih dahulu. Wahhh ia naik dan duduk di perutku. “Bajunya dibuka dulu ya Bang…” katanya dengan tersenyum manis, “OK lahh..” sambutku dengan semangat. Nafasnya semakin memburu. “Tenang Sayang… tak ada yang melihat kita begini…” kataku. Tapi apa yang terjadi karena terlalu bernafsunya aku tidak bisa mengontrol maniku. “Iiihhh… nggak tau malu, barang gituan dipamerin,” ia bergidik.
>