Aku memandangnya.Matanya terpejam. Sekali dalam seumur hidup.Aku beranjak di tengah kerumunan calo-calo untuk mencari busku. Bokep Jilbab/Hijab Jari itu mencari sumber kenikmatan seorang wanita. Aku segera membuka mataku untuk menegur orang tuanya. Dan ibu itu balas menggesek. Tubuhku aku condongkan sedikit ke depan, dan kemudian aku bergeser ke arahnya. Tanganku sudah berada tepat di atas gundukan itu. Maaf ya,” jawabku agak keberatan. Itu berarti sepatu anak itu kena celanaku. Dia mengerti hal itu.“Ke bawah ….,” bisiknya sambil mengarahkan tanganku yang tadi ada di dadanya ke arah bawah. Si anak ternyata sudah tidak ada di pangkuan dia. Dan tangan itu menemukan sasarannya. Dia mengerti hal itu.“Ke bawah ….,” bisiknya sambil mengarahkan tanganku yang tadi ada di dadanya ke arah bawah. Dia mendesis. Kulihat tebaran warna hijau ditimpali air hujan yang begitu deras di sebelah kiri jalan tol. “Ya sudahlah pa, kita ngalah aja. Benar-benar sebuah hidup yang sempurna. Kepotong deh. Ternyata dia mendengar. Kendaraan mulai menderu, bertambah cepat. Semua orang tampaknya sudah terlelap.
