Siksa dan sakiti aku sepuas hatimu.”
“Tapi..”, tanyaku. Bokep Korea Mulanya kami ngobrol biasa saja (kenalan, bercanda, tebak-tebakan, dan sebagainya). Kakinya menendang-nendang tapi percuma saja, karena penis saya tidak mungkin dapat lepas. Rani sepertinya menikmati perlakuan ini. Sekarang tubuhnya sudah benar-benar tidak berkutik. Kepalanya menggeleng-geleng. Kakinya menendang-nendang. Benar-benar mengerikan bentuknya. Menginjak minggu ke dua, tidak di sangka dia menanggapi secara antusias setiap obrolan saya yang berbau seks. Tapi dia meronta. “Ikat saya pakai ini”, katanya sambil memberikan kepadaku beberapa utas tali. tunggu apa lagi?”
“Oke”, sahut saya. Memang inilah yang paling saya senangi. “Jangan takut, Rani menikmati kok. Tapi dia meronta. Cepat-cepat saya angkat bantal yang menutupi mukanya. Saya masuk ke ruang makan. Saya menikmati peristiwa itu selama belasan detik sampai kemudian saya sadar bahwa rontaan Rani semakin melemah. Tapi ikatan pada tubuhnya terlalu kuat hingga dia tidak dapat berkutik.
>