Bu Lia tertawa manja sambil mengusap-usap rambutku. Bokep Jilbab/Hijab Bu Lia menghempaskan kepalanya ke sandaran kursi. Aku terpana menatap keindahan dua buah bibir berwarna merah yang basah mengkilap. Kucium lipatan di belakang lututnya.Bu Lia menggelinjang sambil menarik rambutku dengan manja. Apalagi diperintah untuk berlutut oleh seorang wanita. Sebelum paha kanannya benar-benar tertopang di atas paha kirinya, aku masih sempat melihat rambut-rambut ikal yang menyembul dari sisi-sisi celana dalamnya. Sambil melepaskan sepatu itu. Kecupan-kecupanku semakin lama semakin tinggi. Mungkinkah mulai dari atas lutut hingga.. Hembusan nafasku ternyata membuat rambut-rambut itu meremang.“Indah sekali,” kataku sambil mengelus-elus betisnya. Suka betis Mbak. Pahanya menjepit leherku sehingga aku tak bisa bergerak. Pinggulnya diangkat serta digosok-gosokkannya hingga hidungku basah berlumuran tetes-tetes birahi yang mulai mengalir dari vaginanya.Aku mendengus. .“Rupanya kamu sudah tak sabar ya, Bay?” katanya sambil melingkarkan pahanya di leherku.“Hmmm…”“Haus?”“Hmmm..”“Jawab, Bay” katanya sambil menyelipkan tangannya untuk mengangkat daguku. Kadang-kadang ia memekik sambil menjambak rambutku.“Ooh, ooh, Bayu..




















