Berguling Di Pangkuan Ayah Tiriku

Tangannya menggerayangi tubuhku, mengusap-usap celanaku yang menggembung, sedangkan aku meremas-remas buah dadanya yang masih cukup ranum untuk wanita seusianya.Lama kami bercumbu di atas sofa, lalu Ibu Diva menggamitku untuk memasuki kamarnya, dan kami meneruskan cumbuan sepuas-puasnya. Bokep Jilbab/Hijab “Wah, kalau soal itu saya tidak bisa memberikan pendapat, Bu!, masalahnya saya belum pernah berumah tangga.” kataku merespon nya“Ini cuma sekedar curhat koq, Dik!, biar besok menjadi semacam panduan bila nantinya dik Adi sudah menjalan kehidupan bersama” Jawab Ibu Diva diplomatis“Dan, jangan panggil Ibu, dong!, panggil saja Mbak, khan usia kita ngga terlalu jauh banget bedanya, paling cuma 13 tahun !” TambahnyaDan aku pun tertawa mendengar kelakar tersebut. Saat kusibak kerimbunan itu, gundukan daging itu berwarna kemerahan berdenyut panas.Ibu Diva memekik dan mendesah perlahan saat memeknya kujilati. Dan aku sendiri merasakan hal yang berbeda karena aku lebih suka pada tante Diva ketimbang anaknya yang masih muda, padahal umurku juga masih sangat muda. Kita lebih akrab dan kadang jika tante Diva sedang istirahat kantor, dia mengajakku untuk makan siang di resto

Berguling Di Pangkuan Ayah Tiriku