Membuka celanaku dan bajuku lalu gantung di kapstok. Kali ini dengan telapak tangan. Bokep STW Yes. Sial. Ke bawah lagi: Tidak. Lagi pula percuma, tadi saja di angkot aku kalah lawan kancing. Dari iramanya bukan sedang berjalan. Ia menyenggol kepala juniorku. Aku dipermainkan seperti anak bayi.Selesai dipijat ia tidak meninggalkan aku. Tapi mengelap dengan handuk hangat sisa-sisa cream pijit yang masih menempel di tubuhku. Kedua kali ia memasukkan jari tangannya. Ia tidak membalas tapi lebih ramah. Yes. Sebantar lagi Mbak Mona yang punya salon ini datang, biasanya jam segini dia datang.”Aku langsung beres-beres dan pulang.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Lihatlah ia tadi begitu teliti membenahi semua perlatannya.Apalagi yang dapat tertinggal? Kini pindah ke paha sebelah kanan.Ia tepat berada di tengah-tengah. Bahannya tipis, tapi baunya harum. Aku tersetrum. Ada dipan kecil panjangnya dua meter, lebarnya hanya muat tubuhku dan lebih sedikit.Wanita muda itu sudah keluar sejak melempar celana pijit.




















