“Udah Om, makasi sekali lagi”. Bokep SMA “Ah, mereka bisa nunggu”. Itulah persyaratan yang ditetapkan Cinta. Cinta tahu benar hal itu. “Gak apa-apa kok Om”, sahut Cinta. Bahkan Cinta harus berusaha ekstra keras untuk membuat ‘senjata’ Om Rudi siap tempur. mana skripsi kamu?”. Ternyata Cinta salah memprediksi. Laki-laki itu duduk di pojokan. “Ini aja deh Om…”, Cinta akhirnya menyerah dan menunjuk sebuah tablet PC berukuran 10 inchi merk terkenal. “Iya dengan siapa saya bicara?”. Detik itu juga Cinta merasa kalau langit telah runtuh diatas dirinya. Cinta tersenyum. “Iya, sorry musti buru-buru”. Untuk laki-laki berusia diatas kepala lima Om Ridwan mungkin tidaklah tampan, namun berkarisma. “Gak masalah, kali gitu Om tunggu jam 6 Oke?”. Uang sebesar itu ternyata tidak menjadi masalah besar untuk Om Ridwan. “Bu-bukan gitu Ta, bukan.. Tak lama setelahnya mereka berdua sudah berada di dalam mobil dan meninggalkan parkiran. Beberapa saat kemudian Om Ridwan dan Cinta meninggalkan counter ponsel itu. Cinta hanya mengangguk. Untungnya mereka bisa kompak bersandiwara untuk berpura-pura tidak saling mengenal.




















