Tetapi sepertinya harapanku barusan tak bakal terjadi karena mang Narko telah mengangkat kepalanya keluar dari wilayah selangkanganku.“He he udah basah nih, nduk.” ujarnya pada mbak Siti sambil terkekeh-kekeh. Aku justru mendapatkan orgasme paling enak ketimbang dua sesi sebelumnya. Bokep JAV Kaaaaangg!!” kali ini kudengar mbak Siti memekik …pilu.Aku tak tahu apakah itu pekik kesakitan mbak Siti atau bukan? Namun ucapan mami tetap saja membuatku takut melangkah lebih jauh. Kakang kan cuma berandai-andai toh nduk. Satu hal lagi akupun jadi tahu persis soal anatomi alat vital lelaki. Mbak jamin ndak bakalan hamil kok” ujar mbak Siti kembali menenangkanku.Sepertinya ia memang selalu mengerti akan kekuatiranku sekaligus mampu membuat hatiku tenang.“Kang! Rasa ngilu yg sempat kurasakan tadi berangsur-angsur pudar. Hatiku langsungkebat-kebit. Begitulah dengan sabar Ia memberikan jawaban atas setiap pertanyaanku sehingga bisa meyakinkanku sekaligus membuat satu persatu kekuatiranku lenyap.“Gimana? Kali ini lebih cepat dari sebelumnya.Perasaanku bercampur aduk menanti saat-saat mendebarkan itu. Masih aman kok.” ujar mbak Siti pada mang Narko.Aku jadi terkejut mendengar omongan mereka.“Mbaaakk..?”rintihku lirih.




















