Tak lama kemudian, sambil tersenyum menggoda, Mbak Lia menarik telapak kakinya dari pundakku. Link Bokep Kami saling menatap. Kami saling menatap. Telapak kaki kirinya menginjak bahuku. “Suka, Jhony?” Aku mengangguk. Menawan. “Kau pandai memanjakanku, Jhony. Tapi ketika menengadah menatap wajahnya, kulihat bola matanya berbinar-binar menunggu jawabanku.“Saya suka kaki Mbak. Ia merintih setiap kali lidahku menjilat clitnya. Sangat kontras dengan warna kulitnya. Sebagai atasan baru, ia sering memanggilku ke ruang kerjanya untuk menjelaskan overbudget yang terjadi pada bulan sebelumnya, atau untuk menjelaskan laporan mingguan yang kubuat.Aku sendiri sudah termasuk staf senior. Aku memang merasa sangat lapar dan haus untuk mereguk kelembutan dan kehangatan vaginanya. Aku menengadah. OK?”Aku mengangguk. Aku menarik nafas untuk menghirup aroma yang sangat menyegarkan. Mbak Tia mengangguk.
