Bagai mendapat angin segar, tidak kusia- siakan kesempatan emas ini. Bokep Family Kubuka handphoneku, dan ternyata yang mengirimkan pesan adalah Tia.“Selamat sore Pak, maaf mengganggu.. “Sengaja yach… kamu naruhnya disitu…. Bisa kurasakan aliran cairan hangat dari memeknya yang terasa asin dan khas sekali.Kutatap mata Tia, dan Tia tersenyum membalas tatapan mataku. Kulirik jam tanganku, waktu menunjukkan pukul 4.30 sore.Dan pada saat bersamaan, handphoneku pun berbunyi yang menandakan ada pesan masuk. Kukecup kening Tia dengan mesra dan hangat. Makanya gak bisa jemput saya. Kudiamkan kontolku sebentar, berusaha menikmati ketatnya lubang memeknya dan kedutan- kedutan nikmat yang menjalar di seluruh batang kontolku.Ternyata Tia sudah tidak perawan, yang akhirnya secara tidak langsung menjawab pertanyaan dalam hatiku. “Gak lama kok Pak.. Dan akhirnya siasatku berhasil.Setelah selesai menyetorkan uang penjualannya dia menghampiri saya dan bertanya mengenai masalah tekoran uang penjualan kepada saya.










