“Ahhh..,” erangku. Aku mengambil tempat satu sekat kursi dari tempat ia duduk. Bokep Barat Asal jangan tiga kali menginjak kakiku.”
“Mungkin lebih.”
“Ayolah. Aku terbangun dengan tubuh tertekuk, telanjang dan pegal, mendapati dirinya tak ada di sampingku. Sedikit berdebar kemudian, saat ia merapatkan tubuhnya ke tubuhku. Saat itu jemarinya sudah masuk ke dalam celana dalamku, mengelus, lalu menggenggam batang kemaluanku. Akhirnya kubuka pintu mobil dan melangkah keluar. Di sini. Aku terkejut saat melihat ada air mata di situ. Waktu itu kulihat ia berdiri sendiri di depan pintu lorong yang menghubungkan ballroom dengan dapur. “Perjaka,” bisiknya dengan tersenyum. Terus terang saja, ia membuatku tertarik. Tapi tidak ada. Kurasakan jemari tangannya yang lain meraih tanganku. Cepat-cepat kualihkan pandanganku. Tak berapa lama kemudian aku sudah duduk dalam keadaan telanjang bulat. Kupejamkan mataku. Sambil tersenyum lega, kuanggukkan kepalaku. Lalu kubaringkan tubuhku di atas tubuhnya. Ia menjauhkan sedikit bibirnya dan mendesah, lalu kembali memagutku.




















