Aku mengerti dengan maksud pembicaraan mereka. Ayolah!…Mumpung maminya non sedang ndak ada”.bujuk mbak Siti.“B.bbukannya begitu, mbak. Bokep Tobrut ”tanyaku kurang yakin sebab masih terbayang olehku betapa lebar memeknya terentang oleh alat vital mang Narko.“Hi hi hi hi Non…non..mbak teriak yaa karena keenakan!”“Oooo..begitu..”ujarku termagu-magu.“Lagian mana mungkin perempuan doyan begituan kalau rasanya tdk enak.Eh?..kenapa si non tanya? Tak kusangka baru dicocol sedikit tapi nikmatnya sudah seperti ini apalagi jika di masukan semua pikirku saat itu. Aku sungguh menjadi ketagihan dan tak malu meminta kepada Mang Narko untuk mengulangi kenikmatan tersebut.Bahkan kini kami melakukannya di dalam kamarku.Mbak Siti selalu mengikuti jadwal mens-ku secara ketat sehingga ia tahu persis kapan saat diriku sedang dalam keadaan subur atau tdk. Soalnya tempik si non kuat banget ngemutnya…” ujar mang Narko berkilah.“Ntar! Mbak juga sih yg ga ngunci pintunya!”kilahku“Dasar! Ia mengatakanbahwa mbak Siti telah main mata dengan mantan pacarnya di kampung dulu yg kini memiliki kehidupan sukses setelah menjadi TKI ke luar negeri.Baru kuketahui juga jika kepada lelaki itu pula mbak Siti menyerahkan keperawanannya.




















