Tapi
ya terpaksa, aku melenggang keluar
kamar, tapi baru sampai di pintu, aku
lihat di ruang tamu banyak ciban
yang lagi ngobrol dengan Lenny
sambil merokok. Namanya
Yeni tapi panggilannya Yeyen. Bokep India “Ahh.., Zan.., Ahh.., Zan.., Enak
Zan..”, desahan Yeyen semakin keras
saja karena merasa nikmat, seakan
tidak peduli kalau terdengar orang di
luar. “Hmmhh.., hmmhh..”, mereka
berciuman sambil mendesah-desah,
membuatku yang sejak tadi sudah
tegang memikirkan hal yang tidak-
tidak jadi semakin tegang saja. Ternyata sepupu Mas Zani, “Mobilnya
mau dibawa papanya lho..”, katanya. Yeyen
mencoba melepaskan t-shirt Mas
Zani, lalu Mas Zani langsung
melepasnya dan meletakkan di
sebelahnya. Lalu aku berkata, “Ah tidak usah
dech, aku di sini saja, lagi tidak mood
ngobrol sama orang-orang itu. “Ahh.., Ahh..”, Yeyen mengerang dan
mendesah keras keenakan. Aku tanya pada Lenny, “Lho, kok
kamu ikut, katanya sakit
tenggorokan. Jam menunjukkan sekitar pukul
16.30, kami bersiap pergi. Kami berputar-
putar di Tunjungan Plaza, makan di
sebuah restoran sea food sampai
kenyang lalu kembali lagi ke tempat
kos Yeyen. Hari
itu biasa saja, tidak ada something
spesial yang terjadi. Tapi
ya terpaksa, aku melenggang keluar
kamar, tapi baru sampai di pintu, aku
lihat di ruang tamu banyak ciban
yang lagi ngobrol dengan Lenny
sambil merokok.




















