Seiring dengan tenagaku yang terkumpul kembali kocokanku pun lebih cepat. Kira-kira tiga menitan mereka berbicara, Pak Qadar mengucapkan terima kasih pada orang itu dan berpesan agar jangan diganggu dengan alasan sedang lembur dan banyak pekerjaan, lalu pintu ditutup. Bokep Korea “Bentar yah Dik, bapak bersihin dulu punyamu ini” katanya seraya menempelkan mulutnya pada kerimbunan bulu-bulu kemaluanku. Dari tubuhnya tercium aroma khas parfum om-om. Hhmm….hampir sedikit lagi masuk seluruhnya tapi nampaknya sudah mentok di tenggorokanku. Tanpa pikir panjang lagi diriku langsung menutup pintu dan menguncinya, lalu berjalan ke arahnya dan langsung duduk diatas meja tepat disampingnya dengan menyilangkan kaki. Mulutku mengap-mengap dan mataku menatap dengan pandangan kosong pada foto beliau dengan istrinya yang dipajang di sana. Pak Qadar bersandar pada sofa dengan nafas terengah-engah dan mengibas-ngibaskan leher kemejanya. Pak Qadar memuji permainanku dan berjanji berusaha membantuku mencari pemecahan masalah ini. Dengan lemas dan pucat diriku melangkah keluar dari situ dan hampir bertabrakan dengan Bu Hany yang menuju ke ruangan itu.
