Kedua benda yang kenyal tersebut kuremas dan elus bergantian. Putingnya kuhisap dan kupelintir-pelintir dengan lidahku dan kadang-kadang sedikit kugigit manja.“Aaouuch.. Bokep indo Viena yang tengah berdiri dekat tempat tidur kudekap dari belakang, lalu kucium tengkuknya. Tiba-tiba tubuh Viena mengejang kuat, “Aaacchh..!” lalu terhenti.Sekarang gejala yang menimpa Viena mulai merasukiku. Tingginya lebih kurang 165 cm, berkulit putih bersih. Melihat perbandingan ukuran senjataku dengan vaginanya, aku sedikit khawatir, bisakah senjataku yang berukuran XXL menyelinap ke vaginanya.Tapi akhirnya pikiranku segera kutepis. Perasaanku tambah tidak karuan saat benda kebanggaanku berdenyut di mulutnya, dan tak ayal lagi, sedikit rintihan kecil keluar dari mulutku.Kuraih kepala Viena lalu kubelai manja. Tingginya lebih kurang 165 cm, berkulit putih bersih. Sementara itu tangan kanannya meraih pinggulku dan ditekankan ke tubuhnya.“Ouucch Mas.. Perasanku tambah tak karuan saat melihat bibir vaginanya yang tebal.Kusentuh bagian tersebut, lalu kukuakkan belahannya. om ciapa..?”Aku tersenyum seraya mendekatinya.“Nama Oom, Johan, namanya ciapa..?” timpaku balik bertanya.“Riani..” jawabnya.Lalu karena rindu dengannya, kupeluk dia erat-erat dan kutempelkan bibirku di pipinya berulang-ulang.




















