Dia langsung melumat bibirku, dan seperti seseorang yang tidak mau kehilangan sesuatu, dia memelukku dengan erat sekali. Video Bokep Jepang Tapi ternyata, yang kulakukan itu malah membuat Muti berani untuk membalas ciumanku. geli.. Bel istirahatpun berbunyi, dan kami langsung menuju kantin untuk makan siang. Bukannya malu, Muti malah tersenyum mendengarnya.“Kenapa tidak disentuh saja Pak, biar tidak penasaran”, goda Muti. Namun semuanya berusaha aku redam, karena walau bagaimanapun, di PT. ooohhhh..” Muti menggelepar menahan birahinya yang semakin besar. Kan Muti janjinya jam 09.00, sekarang baru jam 08.45, Muti tidak salah khan?”, “Jangan panggil aku Bapak dech Mut, aku kan belum nikah, dan ini bukan di kantor, panggil namaku saja dech, biar bisa lebih akrab”.“Ok deh Pak, eh Fik”, sambil tersenyum Muti langsung menggandeng tanganku.“Fik, enaknya kita ke mana yach”, tanya Muti.“Terserah, emang mau ngomongin apaan, kayaknya pribadi banget”.“Ngga juga, Muti seneng saja kalau deket ama Fik, kenapa ya?” “Mau tahu jawabannya”, candaku.“Ngga usah Fik, Muti juga udah tahu, Muti rasa Muti menyukai Fik”, jawab Muti polos.




















