Aku masih ketakutan, Alex terus menelponku, hp sengajaku silent kan agat tidak berisik. Bokep Jilbab/Hijab Ia adalah pakarnya, layaknya seorang mafia yang bisa melakukan kejahatan apapun bila ia inginkan. Pria ke tiga mengambil posisi selanjutnya, terasa sekali penisnya menusuk masuk ke liang vaginaku. Berjam-jam mereka bergiliran menusukkan penis mereka di vagina dan anusku. Karena kebaikannya telah merawatku hingga aku lebih baik, aku pun membiarkannya sedikit menikatiku, seperti membiarkannya beronani tepat di depanku yang tanpa pakaian, kadang-kadang aku pun membantunya beronani dengan menyepongnya. “Lex, aku ingin mohon sesuatu…”, kataku memohon. Aku sedikit menangis karena kondisi tubuhku yang panas ini harus diperlakukan begini. “Lepaskan aku…”, pintaku sambil menendangkan kakiku. Perutku bergejolak mual-mual, apalagi tubuhku terus digoyang dari arah vagina. Kepalaku pusing, aku tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti permintaan mereka. Tanpa pakaian dengan badan mengigil, aku seorang diri dalam ruangan.
