Tangannya sejak dari tadi berhenti mengelus penisku. Matanya yang bulat besar memantulkan kilatan cahaya neon di luar bus.Dia memandang ke bawah tubuhku. Bokepindo Perjalanan cinta kami bisa dibilang cukup mulus. Tidak terkecuali ibu dan anak di sampingku. Aku gemetar. Tapi bukan itu alasannya. Hari itu hari terakhirku menjadi bujangan. Aku terus menggerakkan jariku. AKu mengerti. Kupegang ujung roknya dan kunaikkan sedikit ke atas. Tanganku sudah berada tepat di atas gundukan itu. Paling tidak dengan jariku.“Ga papa …”,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, dua tempat duduk. Itu kaki orang dewasa. Aku tidak tahan ……Sekarang posisiku berubah. Ada sesuatu yang mencengkeram. Rongga itu seperti tidak berujung. Sepanjang sejarah kehidupanku, bisa dihitung berapa kali aku melanggar aturan atau norma. ada orang mau ke toilet. aku kembali menutup mataku.Perjalanan ini sesungguhnya bakal menyenangkan, kalau tidak harus mendengar rengekan anak 5 tahun yang sepertinya tidak pernah diam itu. Aku bergegas naik.
