Saya takut dimarahin Mama”, Aku diam saja, jengkel. Bokep Jilbab/Hijab Terkadang nakal dengan sedikit menggigit. Jelas aku mencatat nomor teleponnya. Daging bulat yang ‘mengkal’. “Ayolah.., Sar, sebentar aja, sekali aja..”. Kukira ia mau menolak, tahunya hanya melihat sekeliling. Di tepi kanan jalan ke arah Tangkuban Perahu itu banyak terdapat kedai-kedai jagung bakar. Singkatnya, Sari bersedia kuajak “jalan-jalan” setelah jam kerjanya, pukul 5 sore. “Boleh..”, kataku sambil memindahkan tanganku dari paha ke belahan kemejanya, menyusup ke balik BH-nya, meremas. “Hampir Cihampelas”, jawabku. Selain keluar/masuknya angkot, juga ada pertigaan jalan Sersan Bajuri. Kalau bawa orang lain bisa terbongkar belangku oleh kawan kantor. Aku terus tak jadi mampir.Sampai di jalan lurus menjelang terminal Ledeng, macet sekitar seratusan meter. “Dicepetin.., Sar..”. Segera saja Sari membungkuk melahap penisku yang sudah tegang lagi. Kondisi jalan yang penuh tikungan dan tanjakan sementara konsentrasi tak penuh.Hari mulai gelap, aku belum menemukan solusi masalahku, di mana aku akan menggumuli Sari?













