Dewi coba meronta tapi tidak berhasil. Bokep Colmek Biasanya gak begini” umpat Fasa, gagal sudah niatnya jajan sembari pulang.Selang beberapa saat mengulum penis Dimas, Dewi mengalihkan kuluman pada penis Aris yang dipegangnya sedangkan Partodi masih terus mendorong keluar masuk penisnya dalam memek Dewi semakin cepat. emmm” Dewi melenguh, dia berhenti meronta sehingga tangan yang memeganginya melonggar dan kini membelai seluruh tubuhnya. Tangannya masih mengocok batang penis Jimi yang seperti biasa besar dan keras dengan precum yang mulai keluar.“Banggg, Dewi pengen” pinta Dewi. Pikirannya tertuju pada Ibu dan Bapaknya Fasa yang sedang obrolkan mengenai masalah Fasa. “Hayang modhar ari sia Partodi? “Mbak mau belanja apa hari ini?” Matanya mulai menjelajahi tubuh Imah dari rambut ke tumitnya. Hisapan pada batang penis Tedi semakin kuat. Pelan-pelan dia dorong pintu kamar Fasa, dengan mulut menganga dia melihat Fasa berdiri dengan agak membungkuk mengocok burungnya yang besar dan panjang. Namun membayangkan akan dipuaskan oleh Tedi dan Reza, terasa memeknya seperti terkena sengatan listrik.“Dewi mau nggak?”
Dewi bangun dan menarik tangan suaminya.




















