Karena takut Shela akan marah, maka dengan terpaksa aku bangkit dan kupeluk Shela serta berusaha menidurkannya lagi sambil kucium bibirnya untuk menenangkan dirinya.Shela tidak memberikan komentar apa-apa, tapi kami kembali berciuman dan Shela sepertinya lebih bernafsu dari sebelumnya dan lebih agresif menciumi seluruh wajahku. Bokeb Shela masih memelukkan kedua tangannya di punggungku dan meciumi seluruh wajahku.Sambil masih tetap kujilat dan ciumi seluruh wajahnya, kuturunkan tanganku ke bawah dan sedikit kumiringkan badanku, perlahan-lahan kuelus vagina Shela yang menggembung dan setelah beberapa saat lalu kupegang bibir vaginanya dengan jariku dan kurasakan kedua tangan Shela serasa mencekeram di punggungku dan ketika jari tengahku kugunakan untuk mengelus bagian dalam vaginanya, terasa vagina Shela sangat basah dan kurasakan badan bawah Shela bergerak perlahan-lahan sepertinya mengikuti gerakan jari tanganku yang sedang mengelus dan meraba bagian dalam vaginanya dan sesekali kupermainkan clitorisnya dengan jari-jariku sehingga Shela sering berdesis, “Ssshh…, ssshh…, aahh…, ssshh”, sambil kurasakan jari kedua tangannya menusuk punggungku.Setelah sekian lama kupernainkan vaginanya dengan jariku, kemudian kulepaskan jariku dari vagina Shela dan kugunakan tangan














