Ibu juga khan ngerti, namanya juga lelaki normal.. Gerakan itu sengaja aku lakukan dengan agak demonstratif. Bokep Asia Nada suaranya terdengar mulai rileks dan lebih enteng. Perlahan tapi pasti aku seperti ter-sugesti oleh semua yang kualami hari ini. Dalam posisi ‘in charge’ seperti ini, rasa percaya diriku makin tinggi hingga aku mulai memperlakukannya sebagai obyek dari hasratku. Rupanya si Bramanto ini masih belum bisa menghilangkan sensasi rangsangan akibat ‘tontonan’ gratis tadi.“Sorry Wid.. Terima kasih sebentar lagi aku juga mau pulang” jawabku dengan ramah. “Layani aku” ujarku singkat setengah berbisik.Wajah Bramanto masih terlihat bingung ketika aku memindahkan posisi duduku sehingga sekarang tepat berada diatas meja di depannya. Sementara si peri nakal dengan sepasang tanduk kecilnya tampak tersenyum manis sambil menggelitikku dengan trisula godaannya yang makin tidak ter-elakan lagi.
