Ia bertambah relaks semakin lama.Dan dengan obrolan seputar diri kami masing-masing, keakraban kami semakin bertambah seiring dengan berlalunya waktu. Bokep Live Vega semakin terbawa dengan permainanku.Saya kembali berusaha membuka kedua kakinya. Tuh udah tepat di depannya” Ucapnya.Aku nggak ngerti apa itu peringatan darinya agar saya mempertimbangkan kemungkinan yang akan terjadi atas perbuatanku, atau ini sebuah tanda darinya agar saya sekarang menancapkan penisku ke “liang surga” miliknya.Saya nggak mau berfikir untuk menjawab pertanyaan ini. Ia membenarkan posisi duduknya. Kenaphaa? kamu kok bisa nebak seperti itu” ujarku tersenyum.“Soalnya dari mana kamu tau di dalam ada TV segala. saya lalu beranjak menuju tempatnya & mengulurkan tangan bermaksud menarik tangannya agar mau mengikutiku ke kasur. Kalau didalam khan bisa sambil nonton TV atau apa kek.” saya harus lebih meyakinkan dirinya agar setuju dengan ajakanku.“Iya saya tau. Tak sadar waktu sudah menunjukkan jam 9. Ia hanya tersenyum & tak menjawab.




















