Lama kami diam membatu dgn kelamin yang terus berhubungan. Bokep HD Ia menggeliat-geliat semakin tak tentu arah. Aku lebih dulu kembali ke kamar. Aku mengangkat tubuhku. Bisa?” “Untuk Ibu aku selalu bersedia “, sahutku nakal. Goyangan lembutnya itu terus menggodaku, sehingga kemaluanku kembali tegak. Ia sudah tak sanggup lagi menjepit batang kemaluanku. Tapi aku harus menahan diri. “Terima kasih!” bisiknya. Aku tahu ia mengalami orgasme saat itu. “Ibu khan sudah pernah merasakannya. Paha mulusnya menggeletar diiringi desah suaranya yang bergumam tak jelas. “Bu Sher”, kataku satu malam, setelah melewati beberapa kali orgasme. Oh ya, itu sih gampang. Celana nilon tipis berwarna sama itu juga sama sekali tidak dapat menyembunyikan kemaluannya yang telah dipenuhi cairan. Aku merengkuh tubuhnya dan perlahan membimbingnya ke kamar tamu. “Jangan sekarang”, sahutnya genit. Kalaupun di rumah dan bersetubuh dgnnya, Ibu Mey tidak pernah puas. Ia pun menggeliat-geliat menyiapkan diri untuk persetubuhan gelombang kedua.
