Kami mirip sepasang suami istri, mbak Dewi rasanya nggak menolak ketika tangannya aku gandeng.Mungkin karena barang bawaannya banyak. Bokep indo Di mobil pun kami diam. Mbak rela punya anak darimu wan”, katanya.Aku tak menyia-nyiakannya. Aku baru sadar ketika aku menelpon hp-nya dan dia mengangkatnya. Aku bisa habiskan waktu seharian di rumah. Kuciumi pahanya, betisnya, lalu ke jempol kakinya. Lama kami terdiam.“Kamu banyak diam ya”, katanya.“Eh..oh, iya”, kataku kaget.“Mau ngobrolin sesuatu?”, tanyanya.“Ah, enggak, pingin nemeni mbak Dewi aja”, jawabku.“Ah kamu, ada-ada aja”“Serius mbak”“Makasih”“Restorannya gimana mbak? Ia buru-buru masuk kamar sambil membawa gaunnya.Tak perlu lama, ia sudah keluar dengan memakai baju itu. Mbak Dewi berusaha melepas bajuku, dan tanpa sadar, aku sudah hanya bercelana dalam saja. Lalu kami bertegur sapa. Mbak rela punya anak darimu wan”, katanya.Aku tak menyia-nyiakannya. Tercium bau harum parfumnya.“Kamu sudah punya pacar Wan?”, tanya mbak Dewi.“Nggak punya mbak”“Koq bisa nggak punya, emang nggak ada yang tertarik ama kamu?”“Saya aja yang nggak tertarik ama mereka”“Lha koq aneh?




















