Dan rendanya sedikit tembus pandang. Dia menahan tanganku.“Jangan … ”Aku nekat.“Jangan …” Ok. Bokep Tobrut Hidup serasa jalan tol, tanpa rintangan, mulus tanpa gejolak, penuh aturan. “Dereng mas, jogja ya? Dia melenguh. Kali ini tanganku lebih berani. Aku kembali menggesekkan kakiku, menunggu responsnya. Sikuku kemudian membuat gerakan melingkar di dadanya. Aku menggeser-geserkan kakiku agar kaki anak itu tidak menekan celanaku. Tubuhku aku condongkan sedikit ke depan, dan kemudian aku bergeser ke arahnya. Si anak ternyata sudah tidak ada di pangkuan dia. Aku menurut. Mungkin cupnya cuma setengah. aku kembali menutup mataku.Perjalanan ini sesungguhnya bakal menyenangkan, kalau tidak harus mendengar rengekan anak 5 tahun yang sepertinya tidak pernah diam itu. Tapi bukan itu alasannya. Mungkin cupnya cuma setengah. Harum rambut dan parfumnya mulai merasuki hidungku. Aku bergegas naik. Kilatan cahaya dari luar bus memberikan sedikit penglihatan mengenai ibu di sampingku. Dia menahan tanganku.“Jangan … ”Aku nekat.“Jangan …” Ok. Tiba-tiba jariku seperti ditumpahi cairan hangat. Pelan dan sedikit menekan. Penuh kemenangan. Maaf ya,” jawabku agak keberatan.
