Aku semakin deg-degan, memikirkan apa yang akan aku alami nanti. Namun mereka malah menyemprotkan sperma mereka di dalam tubuhku. Bokeb Akupun mendaftarkan diri untuk mengikuti program lanjutan. Kedua susuku ia sambar dan ia hisap keduanya bergantian. Terus kembali lagi dan berulang. “Sayang, coba lihat yang baru aja aku beli.”, Aku memamerkan lingerie yang sore tadi aku beli. “Umm.. “Tolong, jangan disitu.”, kataku. Sungguh nikmat, aku tak pernah merasakan ini sebelumnya. Kakiku rasanya panas. Si pirang di belakangku menopang tubuhku. Tangannya kini memijat dadaku. Karena sebelumnya ikatan bra telah dilepaskan, si pirang tinggal menarik saja bra itu dan kemudian lepas. Tapi itu bisa kita atasi bersama kok bu.”, akhirnya si rambut hitam bicara. Dengan Bu Ana ya?”
“Iya, saya Ana.”
“Baik ibu, silakan ikut saya.”
Aku mengikutinya naik ke lantai 2. Aku mendesah tanpa henti ketika ia memainkan susuku. Jangan!”
Ia tak membalas omonganku. Dan bukan penis suamiku. Aku hanya mengangguk. “Tolong, jangan disitu.”, kataku. Pijatan si pirang menaikkan lagi birahiku.




















