Setelah bersih dari bercak cairan sperma yang bercampur air kenikmatan dan darah perawannya dengan masih malas-malasan aku punguti cawatku, celana capri dan CD-nya Lala yang tergeletak di depan Escudo perkasa tapi malang itu. aku mau dijadikan barang pameran deh besok, pikirku.Ternyata sudah jam setengah sembilan-an waktu kami bedua sampai di rumahnya Lala. Bokep Live It’s so pinky! Ugh!” Lala mengalami orgasme yang lupa ke berapa kalinya padahal si kecil belum sepenuhnya masuk.Merasa dapat kesempatan, kulesakkan si kecil lebih dalam lagi dibantu dengan cairan orgasmenya tersebut dan “Walaaahh..! “Terruuss sayang… terussin… Oohh… mmppffhfh..!” teriak Lala seperti menantangi kehebatan si kecil-bandotku di dalam sana. Kugendong Lala yang sudah lemas sekali tubuhnya ke dalam kursi depan mobilku lalu kujilati bibir liangnya bersihkan yang becek-becek nikmat sampai mengkilat sekali. Aku mulai putar-putar lagi si kecilku di dasar liang kemaluan Lala sesekali kuganti gerakan memutarku dengan memompa pelan. Kulumat bibir sensitive itu, “Hhmm… it’s so good taste,” kujilati semua yang becek-becek di liang maupun di selangkangannya Lala (bisa dibayangkan bagaimana gelinya si Lala?)
