Sambil menatap mataku, dia bertanya, “benarkah?”
Aku mengangguk pelan sambil menagis, “aku hamil, mas…”
Jelas suamiku juga kaget. Bokep India Ma.. Tanganku berada di sisi kanan dan kiri si Indun. Tidak kalah dengan penis-penis yang biasa kulihat di BF. Dan, deg! Dia tambah gelagepan.“Hussh Mas. Setiap malam vaginaku terasa senut-senut, ada atau tak ada suamiku. “Ohhh…” desisku. Sama suamiku dia sangat akrab, bahkan sering membantu suamiku kalau lagi bersih-bersih rumah, atau membelikan kami sesuatu di warung. ma’af, Bu..” akhirnya keluar juga suaranya. Wajahnya mendekat melihat mukaku setengah tak percaya. Akhirnya tidak begitu lama, Indun pamit pulang. “Sini coba kamu berdiri, bisa gak?”
Karena gemeteran, Indun gagal mencoba berdiri, dia malah terjerembab lagi. “Mas… aku teruskan saja ya, kasihan si Indun. Udah gak menolonng malah mentertawakan anak ingusan itu. Gak papa kok Bu”, jawabnya sambil tersipu. Suamiku tetap diam saja. Walaupun sudah dua kali melahirkan tubuhku termasuk sintal dan seksi.Payudaraku masih cukup kencang karena terawat.
