“Satu persatu, biar fair..,”
“Oke.”
Aku membuka sweater cardiganku yang melapisi tank top yang kupakai. Sebenarnya aku naksir tubuhnya saja, atletis, kulit coklat, dada bidang. Bokep Indonesia Saling mengulum bibir. Sebelum klimaks, lagi-lagi kami ganti posisi, Mas Putra gantian menindihku dengan gaya konvensional. “Jangan disini..!” bisikku. “Oke, tapi kamu juga tunjukin payudara kamu, gimana..? Saling mengulum bibir. Dia bangun dan mendekapku sambil merebahkan tubuhku lagi. Begitu tiba di belakang panggung, Mas Putra memepetkan tubuhku di dinding dan mencumbuku habis-habisan, sepertinya dia ingin membalas perlakuanku kemarin. Terasa penisnya kini menempel di vaginaku sekarang. Aku melepaskan cumbuannya, dia memandangku. Tangan saling menggerayangi. Kubantu penisnya mencari lubang vaginaku, dia memeluk bahuku, mencium pelan bibirku, dan begitu merasa sudah pas, dia menekan pelan penisnya ke vaginaku. Kurasakan payudaraku menempel di punggungnya. “Emang napa sih, dia nggak bisa muasin yah..?” tanyaku sambil tertawa terbahak-bahak. Kubuka CD-nya sedikit hingga penisnya kelihatan, aku mengarahkan vaginaku dan menggesek-gesekkannya disana, tanpa penetrasi, payudaraku diraihnya dan diremas-remas. Hari sudah gelap, sehingga aman melakukannya di alam terbuka begini.




















