Ternyata Pipit! Sambil nunggu, kamu bisa pakai baju dan celana pendekku yg satu lagi, aku mengambil pakaianku dan memberikan padanya. Film Porno Aku tersenyum.Aku memegang baju dan celananya.Sudah mau kering. Hingga akhirnya Pipit kembali mengerang panjang dan lemas.Aku merebahkannya diair dangkal dan meneruskan menancapkan k0ntol kememek berulangulang. Pipit segera duduk untuk melihat. Pipit. Aku takut kepalanya terbentur.Kepalamu sakit?, tanyaku. Semuanya.Tugasku merencanakan perlengkapan di lokasi air terjun sudah selesai. Aku nggak ngerti. Ternyata Pipit! Napas kami masih tersengalsengkal karena capek dan gairah.Sakit nggak Jar?, tanya Pipit. hh.. Oh.. Aku diam. Kami saling menyabuni. Tadi malam Pipit tidur sekamar Dona. sayang kalau celana pendekku basah dan Pipit butuh celana pendekku yg satu lagi.Pipit tertawa, Ngapain aku harus noleh, tadi kan aku sudah lihat kamu bugil. pahanya masih tertutup rapat. Di teras rumah, Dona sudah berdiri, melepas Pipit dan aku dengan senyum khasnya.Jarak berjalan kaki menuju air terjun tidak terlalu jauh. Pipit menatapku dengan pandangan sayu. Kujawab bahwa Dona beberapa kali terpeleset, mungkin itu penyebabnya. Kamu masih perawan?, tanyaku.




















