Selanjutnya aku melepas juga celana dan CDku yg masih tersangkut di mata kakiku, lalu sambil tetap berdiri di depannya, aku tersenyum manis kepadanya, walaupun wajahku sedikit memerah karena malu.Toketku berbentuk bulat seperti buah apel, besarnya kira-kira sebesar dua kali bola tenis, warnanya putih bersih hanya pentil kecilnya saja yg tampak berwarna merah muda kecoklatan.“kamu cantik sekali sayang”, bisiknya lirih.Aku mengulurkan kedua tanganku kepadanya mengajaknya berdiri lagi.“Mass… Nana sudah siap, Nana sayang sama Mas, Nana akan serahkan semuanya seperti yg Mas inginkan”, bisikku mesra.Dia merangkul tubuhku yg telanjang. Mulanya jemari tanganku hendak kutarik lagi saat menyentuh penisnya yg ngaceng namun karena dia memegang kedua tanganku dengan kuat, dan memaksanya untuk memegang penisnya itu, akhirnya aku hanya menurut saja. Bokep Montok Setelah aku lancar melakukannya, dia menjilati vagina dan itilku lagi dari bawah. “udah kamu nungging aja, mas mau ngentotin kamu dari belakang”, jawabnya.Sambil nungging aku bertanya lagi,“Mau dimasukkin di pantat ya mas, aku gak mau ah”.














