Tanpa basa basi lagi, kukecup pipinya dengan lembut.Gerakan pinggulku kuhentikan ketika tangan kanan Viena berusaha meraih senjataku yang menempel di pinggulnya. Link Bokep Salah satu pahanya yang menyentuh zakarku digesek-gesekkan, sehingga membuat benda kesayanganku itu terbangun. oouucch..!” terdengar dari mulutku dan Viena.Remasan dan denyutan otot vagina Viena terasa erat sekali pada zakarku, pertanda dia mau orgasme. eecchh.. Kemudian kuarahkan senjataku ke wajahnya, terus memukul-mukulkan ke pipinya yang lembut.Suara, “Oouuch.. Vaginanya yang tadi meremas-remas erat senjataku kian bertambah erat genggamannya. Sekali lagi tangan kiriku dengan cekatan melepaskan celana dan underwear-ku sendiri, sementara tangan kananku terus membelai payudaranya.Senjataku yang dari tadi siap tempur kian terdongak ke atas. Aku bersiap jongkok di belakangnya.Senjataku kupukul-pukulkan ke vaginanya sebelum dimasukkan.




















