Sesampainya diruang depan, aku duduk di sofa kecil, sedang Rianti duduk di sofa panjang. Penisku yang memang sudah tegang dari tadi mencapai ukuran terbesarnya, dan entah beberapa kali aku menelan ludahku.Tiba-tiba aku mendengar lenguhan kecil dari belakangku. Bokep Tante Tapi setelah aku berusaha membuka ikat kancing celana jinsnya, dia mengerti. Vagina yang tadi sempit aku rasa sudah agak melebar, atau karena cairan vaginanya sudah terlalu banyak ? Andri juga gak mau kalah mencium lani yang duduk disebelahnya dan Arif lagi memeluk Stevy dari belakang dan menciumi lehernya. Aku kaget dan sempat menelan ludahku.“Megang ini juga bisa” kata arif sambil mengelus selangkangan Stevy yang memang udah duduk dipangkuannya. Kemudian dia mengelus dan mengocok penisku. kata-kataku kelihatan banget aku lagi horny berat, sedikit memaksa)“Gak pa-pa ya, tapi pelan-pelan ya, aku dah cape” jawab Rianti.Aku menindihnya lagi dan mengarahkan penisku. Aku mengelus (ato lebih tepat meremas) semua bagian tubuhnya yang bisa aku jangkau, punggungnya, pingganynya pantatnya dan tentu aja dadanya yang besar menantang itu (walau agak sulit memang dalam posisi berdiri)“Yan,




















