Kami kembali berpelukan dan bergumul di atas kasur yang empuk. Bokep Ojol Akupun melepaskan baju lengan panjang yang kukenakan seperti halnya pagawai kantoran saja. Kami hanya beda kota kabupaten, tapi ada dalam satu wilayah propinsi Sulsel.Balas membalas email antara aku dan Tika boleh dibilang cukup lancar. Meskipun aku tetap selalu berusaha untuk membayar sewa petek-petek setiap turun, tapi selalu saja Tika mendahuluiku atau aku kalah cepat membayarnya. Sambil mengikuti langkah kakinya, getaran jantungku semakin dag dig dug, dan tiba-tiba ia membalikkan wajahnya sehingga kami berhadap-hadapan dan saling menatap sejenak di tengah-tengah keramaian penumpang yang ada di terminal itu, hanya 30 cm jaraknya.“Kamu Aidit khan” katanya dengan suara yang lembut. Saya capek sekali nih” kataku terus terang mengalah, sebab kontolku sudah mulai loyo dan kehabisan tenaga sehingga sulit sekali bertahan di dalam.Kontolku dengan sendirinya keluar dari dalam memek Tika, sehingga kamipun berhenti bergoyang, nampun Tika tetap tidak menunjukkan kekecewaan dan putus asa di wajahnya.“Aku telah merasa sedikit lebih puas dari ronde pertama tadi atau mungkin tadi aku udah muncrat




















