Kami mengobrol di halaman depan, sementara Santi dan istriku ngobrol di ruang tengah sambil membuka-buka foto mereka masa SMA dulu. Namun kini, meskipun aku sudah memiliki istri yang cantik, tetapi penyakitku untuk bercinta dengan wanita lain belum hilang, walaupun frekuensinya jauh kukurangi. Bokep Mama Ha… ha… burungnya besar-besar lho.., dan penuh di mulut gue… ha… ha…” isi emailnya.Sialan.., aku kesal tetapi tersenyum juga melihat isi emailnya. Modal yang cukup untuk menjalin persahabatan baru, begitu mungkin pikiran Santi.Di pesta ulangtahun itulah, kami diperkenalkan dengan Dewi, kakak perempuan tertua Santi. Ya.., ternyata Dewi datang sendiri saja, karena dia telah bercerai dengan suaminya dua tahun yang lalu. Cukup lima menit vaginanya sudah basah terasa asin dan anyir, tidak seharum Santi. Karena obrolan mengarah kepada kisah-kisah SMA dulu, maka aku dan Dewi mencari topik yang lain, karena memang aku tidak satu SMA dengan istriku, dan Dewi meskipun di SMA yang sama dengan mereka tetapi jaraknya jauh di atas, sehingga juga tidak mengerti.Dari perbincangan dua kutub, akhirnya benar-benar menjadi dua tempat diskusi yang




















