Aq kegelian menikmati tangannya yg menari di atas kulit punggung. Makin lama suara sepatu itu seperti mengutukku bukan berbunyi pletak pelok lagi, tapi bodoh, bodoh, bodoh sampai suara itu hilang.Aq hanya mendengus. Indo bokep Sambil menjawab telepon di kursi ia menunggingkan pantatnya.“Ya sekarang Sayang..!” katanya.“Halo..?” katanya sedikit terengah. Ayo. Tapi kakiku saja yg seperti memagari tubuhnya. Nafasnya tersengal. Masak tdk ada yg bisa dibicarakan. Membuatku tdk berani. Ada sekat-sekat, tdk tertutup sepenuhnya. Ke mana ia? Kadang-kadang ketimun. Kemudian menyerahkan celana pantai.“Mbak Iin, pasien menunggu,” katanya.Majalah lagi, ah tdk aq harus bicara padanya. Wanita muda itu sudah keluar sejak melempar celana pijit. Aq tdk tahan. Aq memandang ke arah lain mengindari adu tatap. Ia malah melengos. Aq jelas mendengarnya dari sini.Kembali ruangan sepi. Makin lama suara sepatu itu seperti mengutukku bukan berbunyi pletak pelok lagi, tapi bodoh, bodoh, bodoh sampai suara itu hilang.Aq hanya mendengus.
