Kami duduk berhadapan, kaki saling menyilang, saling memeluk, mengulum bibir, meremas payudara. Bokep indo “Sekarang kamu..!” perintahnya. Aku mendongak, dia langsung menyambar bibirku. Baju kaosku direnggut dari kepala, begitu juga dengan bra. Aku bukan anggota, tapi kenal beberapa orang. Indah sekali dapat melihat siluet merapi dari sini, walaupun dingin menggigit. “Impas kan, punya Mas juga kecil,”
“Enak aja, mau liat..?!” tantangnya. Daerah ini lumayan dingin karena daerah dataran tinggi lereng merapi. Tangannya meraba-raba vaginaku yang mulai basah. “Nggak, lagi boring ketemu dia terus.”
“Lo kok..? Perlahan tangannya mengarahkan penis ke vagianku. Pelan dia menurunkan jeans-nya, tinggal CD yang menempel dengan siluet penis menyamping. Agak lama aku klimaks, malah gantian Mas Putra yang mau klimaks, tubuhnya menegang dan meracau. Direbahkannya tubuhku di sleeping bag yang digelar. Hari sudah gelap, sehingga aman melakukannya di alam terbuka begini. Tanpa tujuan yang jelas, habis makan di KFC, Mas Putra mengarahkan motornya keluar kota, ke arah jalan Kaliurang, masuk ke daerah pakem yang lumayan jauh dari Yogya, aku baru kali ini ke daerah ini.




















