Hari sudah larut malam, kami tiba di kos pukul 22 malam, maklum mas Mbelor nyetirnya pelan lagi pula gerimis bikin takut tergelincir.“Waduh kosnya mas Mbelor udah Dikunci nih”, katanya sembari melihat Jam tangan Akhirnya kutawarkan untuk tidur di kosku saja, karena memang ibu kos tak tinggal di tempat kos kami, sembari menggandeng mas Mbelor dari parkiran ke dalam kamar kostku. Bokepindo “Stt…” bisik ku ketika mas Mbelor hendak mengucapkan kata. “Mas …. “hhh. “Semuanya pada tidur entar tergangu ” kataku kemudian. Malam terasa semakin larut, sedangkan langit bertambah mendung dan menggelap sebagai tanda akan turunnya hujan. “Stt…” bisik ku ketika mas Mbelor hendak mengucapkan kata. ” bisikku sembari memegang erat tangannya sembil menatap wajahnya,“Ouww……”, teriakku begitu dia menggesek keras dibibir kemaluanku, kucubit kecil tangannya sembari menatap wajahnya yg menatap pandangan pasrah wajahku, tak terasa BHku telah terlepas dan mulutnya sekarang bergantian mengulum kedua buah dadaku, dan terus menerus merangsangnya dengan menggigit-gigit kecil di ujungnya, membuat pinggangku turun naik melengkung menerima rasa geli yg sangat, sampai akhirnya kekagetanku




















