Aku sendiri telah bercanda kemana-mana dengan si Dian, kadang tersenggol buah dadanya yg montok, kadang aku meletakkan tangan aku di pahanya yg mulus.Habis hampir dua jam bernyanyi, aku memperhatikan Diah berjalan keluar. Aku mengarahkan ciuman aku ke pipinya, lagi-lagi dia cuma diam. Bokep indo Perkataan tanpa ia sadari akan menjadi kenyataan.Kemudian meluncurlah kedua mobil tersebut ke daerah Mangga Besar. Memang teman aku ini tutur bahasanya sangat sopan dan halus.Tapi kami-kami ini semuanya terlihat sopan dan polos lho. Tapi pikir-pikir tak mungkin juga, akhirnya habis pintu garasi ditutup kami berhamburan naik ke kamar yg berlokasi di atas garasi. Sekarang Diah berbaring di antara aku dan Peter. Terlihat keempat teman aku yg lainnya telah menunggu. Aku memperhatikan si mobilnya si Herry telah berisi empat orang, jadi aku menuju mobilnya si Peter.“Wow… cakep nih…. Aku berpikir, kalau roomboy-nya datang ketahuan tak ya? Asyiknya aku gampang sekali jatuh cinta (hahaha…).“Ayo… teman-teman, ikut aing… aing udah booking kamar yg cukup untuk 20 orang,” seru si Peter.Terpaksa deh aku mengalihkan perhatian aku dari belasan


















