Rupa-rupanya “perkosaan” saya dengan ibu jari kanan saya memakai pelincir di kelentitnya mengundang kembali orgasme Rini. “Ekh..ekh..ekh”.terus menerus suara Rini terdengar keenakan.Setelah 10 menit mendadak tangan Rini memegang sangat keras kedua tangan saya yg sedang memegang pinggulnya‘Maaasssss..” Rini menjerit tertahan…pada saat yg bersamaan, vagina Rini berdenyut-denyut keras k0ntol saya yg didalamnya seperti diremas-remas dengan lembut oleh vaginanya.Rini orgasme hebat, pantatnya tdk lagi terletak dimeja pingpong tapi terangkat keras keatas. Sex Bokep Saya memandang Pak Sebastian, nampaknya dia mengerti kejengahan saya,“Iya, pak dicoba saja pada Rini, sekalian untuk dicoba untuk melihat telur dan rahim”, “Tapi.”kata saya. Tinggal kami bertiga di ruang elektrik perusahaan, semua karyawan tentu sudah pulang dan terlelap dirumah masing-masing.Kami bertiga takjub memandangi alat yg sudah hidup tersebut, nampaknya tdk ada trouble sedikitpun, “Ayo kita coba, kita hanya punya waktu 7 jam sebelum menyerahkan barang ini” suara saya memecah keheningan“Saya, Pak !” Pak Sebastian langsung menyahut, selain dia sudah hapal alat-alat medis kedokteran, dia juga tahu kecanggihan alat ini dan pemeriksaan yg berharga 500.000 untuk setiap kali




















