Aku semakin tidak kuat.Saat mengganti bus kota aku mampir di warung sebentar untuk melepas dahaga. Hhmmmmfffhh..” Katanya tidak jelas.“Gila ini susu, apa tetek? XNXX Jepang Ku tarik-tarik, ku remas dan ku pelintir payudara dan putingnya. Pompaanku semakin ku percepat. Meskipun tidak banyak. Aku mencoba mencondongkan kepalaku ke depan agar bisa mengendus-ngendus leher adikku dari luar jilbab. Aku memang kakak yang jahat. Ternyata masih ada keraguan di hatinya.Aku tidak peduli, aku terus menusuk. Arrrggghh! Kali ini gambaran adikku tak kunjung bisa menghilang. Aku melihat farhan sangat mirip dengan ibuku, tentu saja, karena baik aku dan endah cendrung mirip dengan ibu kami berdua. Apa yang terjadi? Jangan!!” Endah meronta.Tubuhku yang berotot tak begitu kesulitan menahan rontaannya. Aku semakin gelap mata. Tapi alasan kesibukanku membuat mereka memaklumi.Sampai kelahiran anak endah yang kemungkinan besar anakku baru-lah aku bertemu endah. Apa jangan-jangan suami endah ini tak terlalu ‘pro’ dalam reproduksi anak?“Yang di rumah siapa, mas?” Ku panggil ‘mas’ sebagai bentuk kesopanan meskipun aku lebih tua.“Cuma endah, ibu sama bapak pulang ke t”Sial!




















