Dan sikapku juga terus seperti anak balita, meski umurku sudah cukup dewasa.Pernah aku menangis semalaman dan mengurung diri di dalam kamar hanya karena Mbak Indira menikah. “Cinta..?” aku mendesis tak mengerti.Entah kenapa Lidya tersenyum. Bokep Arab Bahkan dia menekan dadanya yg membusung padat ke dadaku.“Memangnya aku harus bagaimana?” aku malah balik bertanya. Dan juga anak terakhir. Namun memang sudah lama aku ingin dibelikan motor. Namun dia tak sendiri. Kehangatan badannya begitu terasa sekali. “Iya.”
“Memangnya ada apa?” tanyaku lagi. Namun tetap saja aku tak merasakan sesuatu.Dan tiba-tiba saja Lidya mencium bibirku. Perhatiannya padaku malah semakin bertambah besar saja. Terasa begitu hangat sekali hembusan napasnya.“Lidya..”Aku tersentak ketika Lidya melucuti pakaiannya sendiri, hingga hanya pakaian dalam saja yg tersisa melekat di badannya.
