Namun perutku masih terasa mulas. Bokep Colmek Sabar non, kenikmatan yang sesungguhnya akan segera non rasakan. Lalu ia keluar untuk membeli air minum untukku. Dan tentang kalo mereka ingin memperkosaku lagi di lain waktu, aku juga sudah pasrah.Non Eliza, kami puas dengan pelayanan non barusan. Yah.. Aku mengulum penis itu tanpa penolakan, dan kocokan tangan kananku pada penis Yoyok kupercepat, mengimbangi cepatnya sodokan demi sodokan penis Soleh dan Urip yang semakin gencar menghajar vagina dan anusku. Apalagi mereka cukup lembut dan pengertian, tidak sekasar yang aku bayangkan. Aku tertawa dalam hati, namun ada bagusnya juga, kini tugasku menjadi sedikit lebih ringan. Entah kenapa aku merasa aku rela melayani mereka berenam ini untuk seterusnya, membuatku terkejut dalam hati. Kini aku sudah mulai terbiasa, bahkan sejujurnya mulai menikmati saat saat tenggorokanku diterjang penis si Urip ini. Dan Girno memang pandai memainkan vaginaku, kini rasa sakit itu sudah tak begitu kurasakan lagi, yang lebih kurasakan adalah nikmat yang melanda selangkanganku.




















