Ren..aauuhh..kamu ganaas..”jeritnya.Puas melumat buah kenikmatannya gilirin aku yang berlutut sambil melepas roknya, tampaklah CD mini putih menutupi kewanitaannya. Bokepindo “Ssshh..eehh” desis Vina merasakan hisapanku yang kuat di lubang kenikmatannya. “..punya kamu juga Renn..oucchh..want me to fuck you hardd..mmhh..” tidak perlu jawabanku, dengan di topang tangannya Vini membungkuk tambah mempercepat ayunannya. Dan terlelap dengan senyum terukir di bibirku.Jam 19.00 aku dikejutkan oleh dering telepon, belum lagi ‘napak bumi’ aku angkat telepon
“Hallo” jawabku dengan suara ngantuk. Semakin lama ayunannya semakin cepat, tak kuasa aku menahan hentakan-hentakan kenikmatan yang keluar dari seluruh sendi-sendi tubuhku. Birahi kamipun kembali membara, tekanan pinggulku dibalasnya dengan putaran pinggulnya membuatku melayang-layang. “Mmmhh..” Vini bergumam “Aku juga..”bisiknya sambil mengigit mesra leherku lalu mengecup bibirku. Kok diam sih?” serunya, mengejutkan
“Ooohh maaf..kaget..soalnya surprise..kaya ketiban bulan, diajak datang bidadari” jawabku. Setelah selesai merapihkan bawaannya Iapun duduk dan membuka Elle edisi Australia yang dibawanya.Kamipun tenggelam dengan bacaan masing-masing.




















