Aku akan membantumu dengan senang hati, Aku kan sudah berjanji untuk selalu menolongmu.” kataku mantap.“Asyik, makasih ya kak.” kata Tifa sambil menciumku.Kontan Aku merasa tersengat aliran listrik karena meskipun umur sudah 25 tahun, Aku belum pernah mendapat ciuman seperti itu dari seorang gadis, apalagi ciuman itu datangnya dari gadis secantik Tifa.Aku pun segera membantunya sambil sesekali mencuri padang padanya, namun sepertinya ia tidak menyadari kalau Aku memperhatikanya. Bokep Family Kok kamu mengajak Aku masuk ke kamar kamu?” kataku agak bingung sambil berusaha melepaskan tangan Aku.Sebenarnya bukan karena Aku menolak tetapi hanya karena grogi saja. Sekalian pakai balsem biar cepat sembuh.”“Mungkin Tifa masuk angin.” katanya sambil melepaskan kaosnya, lalu kembali berbaring di depan Aku.Aku terkesima melihat kulit tubuhnya yang kuning langsat. Di dalam kamar, Aku tidak bisa tidur membayangkan kejadian yang baru saja terjadi beberapa jam yang lalu. ohh.. Okelah. Setelah kami mengerjakan tugas itu sekitar 30 menit, tiba-tiba Tifa berhenti mengerjakan tugas itu. Aku benar-benar tidak tahan melihat vaginanya yang ditumbuhi rambut tipis dan halus dengan bentuknya yang




















